Hot Update

Kamis, 07 Juni 2012

Pesan Untuk Para Calon Istri

Pesan Untuk Para Calon Istri



Asma’ binti Kharijah Al Fazary berpesan kepada puterinya ketika menikah (sebelum melepaskan kepergiannya menuju suaminya) :
“Wahai puteriku sayang, tak lama lagi kau akan keluar meninggalkan ayunan tempat kau ditimang dulu, dan berpindah ke atas ranjang yang belum pernah kau lihat sebelumnya. Kau akan hidup bersama seorang kawan yang belum pernah kau kenal sebelumnya. Oleh karena itu, jadilah bumi tempat ia berpijak, maka ia akan menjadi langit yang menaungimu. Jadikanlah dirimu tempat sandaran baginya, maka ia akan menjadi tiang yang meneguhkanmu. Jadilah pelayan baginya, ia akan menjadi abdi bagimu. Jangan kau merepotkannya sehingga ia merasa kesal. Dan jangan terlalu jauh darinya sehingga ia lupa akan dirimu. Jika ia mendekatimu, maka dekatilah. Jika ia berpaling, maka menjauhlah. Peliharalah pandangannya, pendengarannya dan penciumannya. Jangan sampai ia memandang sesuatu yang buruk darimu. Dan jangan sampai ia mendengar kata-kata kasar darimu. Dan jangan sampai ia mencium bau yang tak sedap darimu. Jadikanlah setiap apa yang ia lihat adalah wajahmu yang cantik berseri-seri. Jadikanlah setiap apa yang ia dengar adalah ucapanmu yang santun dan lembut. Jadikanlah setiap apa yang ia cium adalah aroma wangi tubuh dan pakaianmu.”

“Ayahmu dulu berpesan kepada ibumu: Maafkanlah segala kesalahan dan kehilafanku, niscaya cinta kita akan terus bersemi. Ketika aku marah, janganlah kau memancing lagi amarahku. Karena benci dan cinta takkan pernah bersatu. Saat benci datang, cinta pun kan berlalu.”
Demikian isi pesan tersebut. Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan bahan renungan untuk para calon istri yang akan memasuki sebuah kehidupan baru. Kehidupan yang mengakhiri masa lajang penuh penantian yang melelahkan.
Wallahu a’lamu bis showab.(Nur Salim)

Rabu, 06 Juni 2012

Tahukah Anda Jam Piket Organ Tubuh Kita?

Tahukah Anda Jam Piket Organ Tubuh Kita?



Jam Piket Organ Tubuh
LAMBUNG Jam 07.00 – 09.00
Jam piket organ lambung sedang kuat, sebaiknya makan pagi untuk proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari. Minum jus atau ramuan sebaiknya sebelum sarapan pagi, perut masih kosong sehingga zat yang berguna segera terserap tubuh.

LIMPA Jam 09.00 – 11.00
Jam piket organ limpa kuat, dalam mentransportasi cairan nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam-jam ini mengantuk, berarti fungsi limpa lemah. Kurangi konsumsi gula, lemak,minyak dan protein hewani.

JANTUNG Jam 11.00 – 13.00
Jam piket organ jantung kuat, harus istirahat, hindari panas dan olah fisik, ambisi dan emosi terutama pada penderita gangguan pembuluh darah .

HATI Jam 13.00 – 15.00
Jam piket organ hati lemah, bila orang tidur, darah merah berkumpul dalam organ hati dan terjadi proses regenerasi sel-sel hati. Apabila fungsi hati kuat maka tubuh kuat untuk menangkal semua penyakit.

PARU-PARU Jam 15.00 – 17.00
Jam piket organ paru-paru lemah, diperlukan istirahat, tidur untuk proses pembuangan racun dan proses pembentukan energi paru-paru

GINJAL Jam 17.00 – 19.00
Jam piket organ ginjal kuat, sebaiknya digunakan untuk belajar karena terjadi proses pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.

LAMBUNG Jam 19.00 – 21.00
Jam piket organ lambung lemah sebaiknya tidak mengkonsumsi makan yang sulit dicerna atau lama dicerna atau lebih baik sudah berhenti makan

LIMPA Jam 21.00 – 23.00
Jam piket organ limpa lemah, terjadi proses pembuangan racun dan proses regenerasi sel limpa. Sebaiknya istirahat sambil mendengarkan musik yang menenangkan jiwa, untuk meningkatkan imunitas.

JANTUNG Jam 23.00 – 01.00
Jam piket organ jantung lemah. Sebaiknya sudah beristirahat tidur, apabila masih terus bekerja atau begadang dapat melemahkan fungsi jantung.

HATI Jam 01.00 – 03.00
Jam piket organ hati kuat. Terjadi proses pembuangan racun/limbah hasil metabolisme tubuh. Apabila ada gangguan fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata. Apabila ada luka dalam akan terasa nyeri.

PARU-PARU Jam 03.00 – 05.00
Jam piket organ paru-paru kuat, terjadi proses pembuangan limbah/racun pada organ paru-paru, apabila terjadi batuk,bersin-bersin dan berkeringat menandakan adanya gangguan fungsi paru-paru. Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk mendapatkan energi paru yang sehat dan kuat.

USUS BESAR Jam 05.00 – 07.00
Jam piket organ usus besar kuat, sebaiknya biasakan BAB secara teratur.

Selasa, 05 Juni 2012

Tips ; Trick ; Cara; Strategi menghadapi soal reading TOEFL

Tips ; Trick ; Cara; Strategi menghadapi soal reading TOEFL

Pertanyaan-pertanyaan dari sesi reading dalam tes TOEFL terdiri dari 5 reading; setiap reading terdiri dari sejumlah pertanyaan baik itu pemahaman reading atau pun pertanyaan terkait kosakata tertentu. Topik-topik dalam bacaan (reading) TOEFL bervariasi; umumnya terkait dengan pelajaran-pelajaran yang dipelajari di universitas Amerika: sejarah Amerika, literatur, seni, arsitektur, geologi, geografi, dan astronomi.
Salah satu hal yang umumnya menghambat para peserta tes TOEFL yaitu terkait dengan “TIME.” Waktunya sedikit banget lho hehehe… bayangin ajha waktu saya ambil tes TOEFL, 1 reading terakhir belum di baca baik-baik eh pengawas dah minta suruh kumpul. Waduh pusing bukan main. Ya terpaksa dech ngisi ajha “SECARA KILAT.” *_^
Nah di bawah ini saya akan tulis strategi-strategi dalam menghancurkan soal dalam reading TOEFL. By the way, kok pakai kata “MENGHANCURKAN SEGALA”? hehehe nthu ada pesannya lho hehe. Maksud dari kata ‘menghancurkan’ itu supaya kamu, jika ingin mengambil tes TOEFL, JANGAN santai belajarnya tes TOEFL itu gak gampang ngejawabnya. Butuh banyak latihan, butuh keseriusan, n tentunya butuh modal. Modal maksudnya di sini pembayaran ikut tes TOEFL yang sampai 400rb minimal ^_^

Strategi-strategi dalam MENGHANCURKAN tes TOEFL (Cuma untuk reading)
1. Pakai strategi Skimming untuk mengetahui ide pokok dari bacaan. Udah tahu kan skimming itu apa? Kan dah belajar d SMA kelas 1. Lau kagak tanya thu om goggle. Tak perlu tahu semua rincian isi bacan untuk menjawab pertanyaan. Buang waktu aja heeheh (gak usah jadi anak TERLALU rajin lau lagi ketemu soal, atau kamu kehabisan waktu ntar hehehe)
2. Lihat baik-baik jenis pertanyaannya. Beda JENIS pertanyaan pastinya beda CARA jawabnya ^_^
  • Untuk ide pokok (main idea), perhatiin baris pertama setiap paragraph.
  • Directly and indirectly answered detail questions (termasuk informasi rinci, tersirat, preferensi dan pronoun), pake metode skimming untuk cari kata kunci atau bagian yang membahas pertanyaannya secara cepat.
  • Pertanyaan arti kata (vocabulary questions). Mudah kok nemuinnya letak kosakatanya di reading cos ntar di soal diberitahu kok. Yang susah nthu jawabnya hehehehe piiiiiizzz ^_^
  • Overall review questions. Ntar di sini yang ditanyain semisal: di baris mana penulis membahsa informasi tertentu, juga termasuk apa tujuan penulis (tone, purpose, course). Susah ya???? Emang susah lau gak mau serius belajar :P
3. Baca bagian dari bacaan untuk menjawab pertanyaan yang ditanyain soal. Bukannya yg ditanyain teman lho ehhehhe
4. Yang terakhir PILIH JAWABAN TERBAIKMU. Hahaah tentunya, kecuali cuma datang tesnya untuk have fun ajha heheheh :P. Perhatiin ya “TERBAIKMU” bukannya terbaik menurut yang di sampingmu. Dilarang nyontek hheeheh. Jangan ikuti saya, suka nyontek xixixix ketahuan &_*
(Di nyontek dari Longman Preparation Course for the TOEFL Test)


Sabtu, 26 Mei 2012

Pengertian dan jenis-jenis Inversion (English Grammar)

Pengertian dan jenis-jenis Inversion (English Grammar)

Di dalam kalimat inversion (inverse/pembalikan) kata kerja utama ataupun kata kerja bantu berada sebelum subjek. Ada dua tipe umum inversion:


1.    Subject-verb Inversion
  •   Best of all would be to get a job in Willingham.
  • On long wall hung a row of van Goghs.
  • Then came the turning point of the match.
  •  Here comes the first question.
  • There is the dog. Call the dog.
  • Down came the rain.
  • There’s your sister.
Main/Auxiliary Verb + Subject
  2.   Subject-Operator Inversion
  • Not before in our history have so many strong influences united to produce so large a disaster.
  • Never again did I think of disobedience.
  • On no account must he strain.
  • So badly was he affected that he had to be taught to speak again.
  • Is the weather improving?
  • Not a word did he say
Auxiliary Verb + Subject + Main Verb

Perhatikan penggunaan so, such, neither, dan nor.
  • She hadn’t known much about life, nor had he.
  •  As infections increased in woman, so did infections in their babies.
  • Such is the gravity of the situation that it has already sparked an international incident.I do not want to go, neither does Ali


Bentuk-bentuk inversion:
1.   Kalimat Pertanyaan (Questions)
  • Have you finished your paper?
  • Where is the concert taking place?
Perhatikan:
   I wondered how reliable was the information I had been given.

      2.   Setelah Ekspresi Kata Keterangan Tempat (Place or Direction Expressions)
  •       In an arm chair sat his mother. (BUKAN In an arm chair sat she.)
  •       Under a tree was lying one of the biggest men I had ever seen.
  •       Directly in front of them stood a great castle.
  •       In the forest are many exotic birds.
  •       In the forest I walked for many hours. (Tidak butuh diinversi; KK tempat nya bisa dihilangkan)
  •       Here comes Freddy! (dalam percakapan)
  •       There goes your brother. (dalam percakapan)
  •       Nowhere have I seen such beautiful weather.
              Jika subjek sebuah kata ganti (pronoun):
              Here she comes. (BUKAN Here comes she.)

      3.   Kalimat Pengandaian (Conditional Sentences)
  •             I would help you if I were in a position to help.
  •       I would help you were I in a position to help. (inversion; kata if dihilangkan)
  •       If he had asked, I would have been able to help.
  •       Had he asked, I would have been able to help. (inversion)
  •       If you should arrive before six, just give me a call.
  •       Should you arrive before six, just give me a call. (inversion)
          Dalam kasus ini, kata negatif tidak di singkat:
            Had he not resigned, we would have beenforced to sack him.(BUKAN Hadn't he...)
            Had we not spent all our money already … (BUKAN Hadn’t we spent …)

            4.   Kalimat Perbandingan (Comparisons: As dan Than)
  •       My sister spends more hours in the office than John.
  •       My sister spends more hours in the office than John does.
  •       My sister spends more hours in the office than does John. (inversion)
  •       She was very religious, as most of her friends were.
  •       She was very religious, as were most of her friends. (inversion)
          Inversion tidak digunakan ketika subjeknya berupa kata ganti orang (pronoun)

     5.   Kata-Kata Bermakna Negative (Negative Expressions)
  •            I have never seen it.
  •       Never have I seen it. (inversion)
  •       He did not say a word.
  •       Not a word did he say. (inversion)
  •       I seldom sleep during the day.
  •       Seldom do I sleep during the day.
  •       Much have I learned from him. (much: tidak sedikit).
  •       I do not want to go, and neither does Tom.
  •       Sheila did not arrive late for work, nor did she leave
Negative + Auxiliary Verb + Subject
Kata negative lainnya: never, seldom, rarely, little, few, not a, not only, only later, only then, only if, not once, hardly ever, scarcely ever, barely ever, much, in no other way, under/in no circumstances, nor, neither. Not far dan not long tidak digunakan dalam inversion.

     6.   So + adjective… that; Such + be… that
  •      Her business was so successful that Marie was able to retire at the age of 50.
  •       So successful was her business that Marie was able to retire at the age of 50. (inversion)
  •       The weather conditions became so dangerous that all mountain roads were closed.
  •       So dangerous did weather conditions become that all mountain roads were closed. (inversion)
  •       The play is so popular that the theatre is likely to be full every night.
  •       Such is the popularity of the play that the theatre is likely to be full every night.

     7.   Dalam permohonan (Wishes: May)
  •       May all your wishes come true!
  •       May Allah bless you!

      8.   Story-telling
  •       “What do you mean?” asked Henry.
  •       “I love you” Whispered Jan.
                  Jika subjek sebuah pronoun:
                      “What do you mean?” he asked.



Reference:
  • Azhar, Arsyad. 1987. Mastering Modern English Structure.  Ujungpandang: AMA Press.
  • Biber Douglas & Susan Conrad, Geoffrey Leech. 2003. Student Grammar of Spoken and Written English. England: Logman.
  • Leech,  Geoffrey. 2006. A Glossary of English Grammar. Edinburgh: Edinburgh University Press.
  • Hewings, Martin. 2002. Advanced Grammar in Use. New York: Cambridge University Press.
  • Philips, 2000. Deborah. Longman Preparation Course for the TOEFL Test. Longman.
  • Swan, Michael. 2009. Practical English Usage. Oxford: Oxford University Press.

Jumat, 25 Mei 2012

BERAMAL ILMIAH, BERILMU AMALIAH

BERAMAL ILMIAH, BERILMU AMALIAH

Ilmu merupakan pijakan dalam beramal, sebagai landasan berbuat dan mengarahkan perbuatan ke arah kebaikan. Dengan ilmu kita mengetahui segalanya. Seorang bijak pernah berkata, "Ilmu tanpa amal; cacat. Dan, amal tanpa ilmu; buta." Maaf kalau perkataan orang bijak ini salah redaksi. Atau, ada istilah bangsa Arab yang tak pernah luput dari ingatan kita, "Al-'ilmu bilaa 'amalin, kasy-syajari bilaa tsamar". Terjemahan bahasa Indonesianya lebih kurang seperti ini: "Ilmu yang tidak diamalkan bagai pohon tak berbuah. Hati-hati, ini bukan hadits, melainkan pepatah alias 'ibarah. Makanya, jika berdakwah, pakailah dalil sesuai sumbernya. Jangan pepatah dianggap hadits.

Singkatnya, ilmu harus aplikatif. Pengetahuan yang kita peroleh harus aplikatif. Benar ya, ilmu itu harus aplikatif. Ilmu harus amaliah. Sebaliknya, beribu-ribu amal yang kita lakukan tidak akan berbuah apa-apa melainkan kelelahan. Apa maksudnya? 'Amal yang dalam bahasa Indonesia berarti perbuatan, tidak hanya mengerahkan segenap jiwa raga dan otot, namun akal pun berperan.

Andaikata kita shalat fardlu tanpa wudlu, ya mungkin karena tidak tahu ilmunya, lantas kita shalat ber-rakaat-rakat hingga badan pegal-pegal. Apakah akan berbuah pahala? Tentunya tidak. Manusia pembelajar selalu melakukan segala pekerjaannya didasarkan pada ilmu yang ia peroleh. Amal merupakan konsekuensi dari ilmu. Untuk itu, setiap ilmu harus aplikatif, dan setiap amal harus ilmiah. Ilmu harus profesional, dan profesionalisme harus ilmiah!


Sufyan Ats-Tsauri berkata : "Ilmu itu dipelajari agar dengannya seseorang bisa bertakwa kepada Allah" (Al-Hilyah : 6/362).
Maka tujuan dari mempelajari ilmu adalah untuk beramal dengannya dan bersungguh-sunggguh dalam menerapkannya. Dan ini terdapat pada orang-orang yang berakal, yang dikehendaki Allah Ta'ala bagi mereka kebaikan hidup di dunia dan akhirat.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abi Barzah Al Aslami, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallamKedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang umurnya dalam hal apa ia habiskan, tentang ilmunya dalam hal apa ia kerjakan dengannya, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan, dan tentang tubuhnya dalam hal apa ia gunakan". Dalam riwayat Thabrani dan Al-Bazzar dengan lafadz : "... dan tentang ilmunya apa yang diamalkannya dari ilmu tersebut". bersabda : "
Abu Darda radhiyallohu anhu berkata : "Engkau tidak akan menjadi alim sampai engkau berilmu, dan engkau dengan ilmu tadi tidak akan menjadi alim sampai engkau mengamalkannya".
Abu Darda radhiyallohu anhu juga berkata : "Sesungguhnya hal pertama yang akan ditanyakan Robbku di hari kiamat yang paling aku takuti adalah tatkala Dia berkata : ‘Engkau telah berilmu, maka apa yang telah kamu amalkan dari ilmumu itu?".
Abu Hurairoh radhiyallohu anhu berkata : "Perumpamaan ilmu yang tidak diamalkan bagaikan harta simpanan yang tidak dinfakkan di jalan Alloh Ta'ala".
Az-Zuhri berkata : "Orang-orang tidak akan menerima ucapan seorang alim yang tidak beramal, dan tidak pula orang beramal yang tidak berilmu".
Abu Qilabah berkata : "Jika Alloh menjadikanmu berilmu maka jadikanlah ilmu itu sebagai ibadah kepada Alloh, dan janganlah kamu hanya berorientasi untuk menyampaikannya kepada orang lain (tanpa mengamalkannya)".
Abdullah bin Al Mu'taz berkata : "Ilmu seorang munafiq pada lidahnya, sedang ilmu seorang mukmin pada amalannya".
Amal adalah pendorong untuk tetap menjaga dan memperkokoh ilmu dalam sanubari para penuntut ilmu, dan ketiadaan amal merupakan pendorong hilangnya ilmu dan mewariskan kelupaan. Asy Sya'bi berkata : "Kami dahulu meminta bantuan dalam mencari hadits dengan berpuasa, dan kami dahulu meminta bantuan untuk menghapal hadits dengan mengamalkannya".
As Sulamiy berkata : "Telah memberi kabar kepada kami dari orang-orang yang mengajari Al-Qur'an kepada kami, bahwa mereka (para shahabat Nabi) dahulu belajar Al-Qur'an dari Nabi shollallohu alaihi wa sallam dimana mereka apabila mempelajari sepuluh ayat mereka tidak akan beranjak ke ayat berikutnya sampai mereka mengamalkan kandungannya".
Sesungguhnya orang yang bodoh kelak di hari kiamat akan ditanya kenapa ia tidak belajar (mencari ilmu), sedangkan orang yang berilmu akan ditanya apa yang telah diamalkan dengan ilmunya. Jika ia meninggalkan amal, maka ilmunya akan berbalik menjadi hujjah bagi dirinya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : "Pada hari kiamat nanti, seseorang akan digiring kemudian dilemparkan ke dalam api neraka sampai isi perutnya terburai keluar. Kemudian penghuni neraka bertanya kepadanya : ‘Bukankah kamu dahulu menyerukan kebajikan dan melarang kemungkaran?' Ia menjawab : ‘Saya dahulu menganjurkan kebaikan tapi saya sendiri tidak melakukannya, dan saya melarang kemungkaran tapi saya sendiri mengerjakannya'."(HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda : "Perumpamaan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia dan melupakan dirinya, seperti lilin yang menerangi manusia tetapi membakar dirinya sendiri". (HR. Thabrani).
Yahya bin Muadz Ar Razi berkata : "Orang miskin pada hari kiamat adalah orang yang ilmunya berbalik menjadi hujjah baginya, ucapannya berbalik menjadi musuhnya, dan pemahamannya yang mematahkan udzurnya".
Ibnul Jauzi berkata : "Orang yang benar-benar sangat patut dikasihani adalah orang yang menyia-nyiakan umurnya dalam suatu ilmu yang tidak ia amalkan, sehingga ia kehilangan kesenangan dunia dan kebaikan akhirat, kemudian dia ketika hari kiamat dalam datang dalam keadaan bangkrut dengan kuatnya hujjah atas dirinya". (Shoidul Khatir hal. 144).